Uji
Bahaya Asap Rokok Terhadap Paru-Paru
1. Tujuan : Mengetahui efek Asap rokok terhadap paru-paru
dengan menggunakan
model
2. Landasan Teori
Definisi rokok menurut wikipedia adalah silinder dari kertas
berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter.
Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi
menyaring nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak
beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai
pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung.
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku
bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.
Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para
penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa
tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan
bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan
ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para
pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk
negara-negara Islam.
Sekali lagi, sebuah studi memperlihatkan bahwa merokok tidak
hanya berbahaya bagi diri sendiri namun juga bagi lingkungan sekitar mereka.
Laporan dari Dr Paolo Vineis seperti yang dilansir oleh The British Medical
Journal menyatakan anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua
perokok.
Dampak perokok pada non perokok (perokok pasif) sudah lama
diketahui. Namun bahaya mengenai orangtua perokok pada kesehatan anak-anak baru
kini mengemuka. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr Paolo Vineis disejumlah
negara Eropa diketahui bahwa anak-anak mengalami dampak paling tinggi.
Yaitu sekitar tiga kali lipat terkena kanker paru-paru dan
masalah yang berhubungan dengan pernafasan lainya dari orangtua yang perokok.
Resiko anak-anak terkena kanker paru-paru mengalami kenaikan sampai
3.6 kali dari orangtua perokok karena anak-anak ini telah menjadi seorang
perokok pasif.
Merokok dirumah memang tidak dilarang namun Dr Paolo menyarankan
orang tua seharusnya tidak merokok di rumah saat anak-anak mereka berada
disekitarnya. Dr. Norman Edelman memberikan saran lain bahwa seandainya harus
merokok disarankan untuk tidak merokok diruangan tertutup.
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4
000 bahan kimia beracun yang membahayakan dan boleh membawa kematian. Dengan ini
setiap hisapan itu menyerupai satu hisapan maut. Di antara kandungan asap rokok
termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di
dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun
serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang
digunakan di "kamar gas maut". Bagaimanapun, racun paling penting
adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida.
Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui
menjadi penyebab kanker (karsinogen). Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis
policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan sebagai penyebab
kanker.
Nikotin, seperti najis dadah heroin, amfetamin dan kokain,
bertindak balas di dalam otak dan mempunyai kesan kepada sistem mesolimbik yang
menjadi penyebab utama ketagihan. Nikotin turut menjadi punca utama risiko
serangan penyakit jantung dan strok. Hampir satu perempat pasien penyakit
jantung adalah karena kebiasaan merokok.
Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya
dikeluarkan oleh knalpot kendaraan.
Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia , akan membawa
kerusakkan pada setiap organ yang dilaluinya, bermula dari hidung, mulut,
tenggorokan, saluran pernafasan, paru-paru, saluran darah, jantung, organ
reproduksi, sehinggalah ke saluran kencing dan kandung kemih , yaitu apabila
sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari badan dalam bentuk air seni.
3. Metodologi Penelitian
Alat dan Bahan :
a.
Selang plastic
b.
Rak tabung reaksi
c.
Korek api
d.
Pompa pengisap
e.
Pinset
f.
Kapas
g.
Pipa U
h.
Kertas indikator PH
i.
Gelas beker
j.
Air ( 500 ml )
k.
Rokok sigaret filter dan tanpa filter
Cara kerja :
1.
Susunlah perangkat percobaan seperti gambar dibawah.
Masukkan air kedalam gelas
beker dan tabung reaksi sebanyak 500 ml
2.
Tempatkanlah rokok sigaret tanpa filter pada ujung selang
plastic kemudian bakar
3.
Tekanlah pompa pengisap sehingga rokok terbakar dan mengeluarkan
asap. Tekan terus pompa penghisap tersebut sehingga rokok menyisakan sedikit
punting.
4.
Ambillah kapas dari dalam pipa U dengan menggunakan pinset.
Catatlh perubahan yang terjadi.
5.
Masukkanlah kerta indicator PH kedalam tabung dan ukur pH nya
6.
Ulangi percobaan yang sama dengan yang baru dan menggunakan
tabung yang bersih
7.
Lakukanlah pengujian seperti halnya pada rokok sigaret tanpa
filter.
b. Gambar Hasil Percobaan
Perakitan Alat
Proses Percobaan
Hasil Percobaan
c. Hasil Pengamatan
a. Pada percobaan pertama pada rokok yang memakai filter dan bermerek Clas Mild menghasilkan warna kapas yang mulanya berwarna putih
berubah menjadi kecoklatan hal itu merupakan bukti bahwa pada asap rokok
terkandung zat yaitu TAR. dan memiliki Keasaman dengan pH5
b. Pada percobaan kedua pada rokok tanpa filter dan bermerek Dji Sam Soe menghasilkan warna kapas yang mulanya berwarna putih berubah menjadi sedikit coklat dan memiliki keasaman dengan pH 4
Keterangan :
Pada percobaan kedua kami terjadi Error yang terdapat pada kebocoran tanung reaksi yang ditutupi dengan gabus sehingga udara masuk dan asap rokok keluar.
Dan sebenarnya yang berwarna Lebih Kecoklatan yaitu rokok yang tidak memakai filter,bukan yang memakai filter.
Kesimpulan :
Dari hasil percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa rokok sangat berbahaya bagi paru paru kita karena rokok mengandung senyawa TAR yang sangat berbahaya. Oleh karena itu marilah kita hindari untuk tidak mengonsumsi Rokok.
Nama Kelompok :
1. Muh Nasri
2. Nurhudayah
3. Nursyamsi Nur
4. Saipul Arif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar