Kamis, 16 Februari 2012

Laporan Pengamatan Pembedahan Katak,Kadal dan Kelinci

1.      METODOLOGI PENELITIAN
a.       ALAT  DAN BAHAN
1.      ALAT:
            Pinset
            Gunting
            Pisau bedah
            Pentul
            Cutter
            Kapas

2.   BAHAN:
         Pembius/alkohol
         Katak
         Kelinci

2.         CARA KERJA DAN LANGKAH-LANGKAH :
a.       BEDAH KATAK :
      Bius katak yang akan dibedah dengan pembius/alcohol
      Letakkan dan beri pentul pada bagian sayap dan kaki.
      Iris badan katak mulai dari dubur hingga ke leher.
      Hilangkan daging yang terdapat pada bagian dada hingga terlihat organ-organ dalamnya.
      Ambillah alat-alat pencernaan yang terdapat pada katak, mulai dari mulut hingga anus ( kloaka ).
      Ulurkanlah alat pencernaan pada katak dari mulut hingga anus ( kloaka ).
      Silahkan identifikasi semua alat-alat pencernaan pada katak.

b.    BEDAH KELINCI :
      Bius kelinci yang akan dibedah dengan pembius/alkohol, atau bisa juga dengan memotongnya jika ingin memanfaatkan dagingnya.
         Letakkan dan beri pentul pada bagian sayap dan kaki. Atau bisa memegang kedua kaki dan tangannya agar tidak mengganggu pada proses pembedahan.
         Iris badan kelinci mulai dari dubur hingga ke leher.
         Hilangkan daging yang terdapat pada bagian dada hingga terlihat organ-organ dalamnya.
         Ambillah alat-alat pencernaan yang terdapat pada kelinci, mulai dari mulut hingga anus.
         Ulurkanlah alat pencernaan pada kelinci dari mulut hingga anus.
         Silahkan identifikasi semua alat-alat pencernaan pada kelinci tersebut

C.    BEDAH KADAL : 
      Bius kadal yang akan dibedah dengan pembius/alcohol 
      Letakkan dan beri pentul pada bagian tangan dan kaki. Iris badan kadal mulai dari dubur hingga ke leher.
      Hilangkan daging yang terdapat pada bagian dada hingga terlihat organ-organ dalamnya.
      Ambillah alat-alat pencernaan yang terdapat pada katak, mulai dari mulut hingga anus ( kloaka ).
      Ulurkanlah alat pencernaan pada kadal dari mulut hingga anus ( kloaka ).
      Silahkan identifikasi semua alat-alat pencernaan pada kadal.
.
3.      Laporan Hasil Penelitian
a.       Pembedahan Katak
1.      Rongga mulut
·         Rahang Atas
Pada cavum oris ini terdapat lingua yang berbentuk bifida yang berfungsi untuk menangkap mangsa, pada lingua ini disokong oleh apparatus hyodeus (Radiopoetro)
Organ ini juga terdapat Dentes yang terletak pada dua bagian tepat. yang pertama pada tepi maxilla yang berderet panjang dan yang kedua pada suatu bidang kecil pada vomer dan memenuhinya. Giginya tersebut berbentuk conus atau kerucut, tidak memiliki pulpa atau jaringan syaraf dan melekat pada tulang. Giginya tersebut berfungsi untuk memegang mangsa (Radiopoetro)   
·         Palatum
Pada paltum terdapat susunan cilia, yang berfungsi untuk menimbulkan aliran cairan-cairan mulut pada permukaan dinding cavum oris.
·         Pterygoid
Mempunyai tiga cabang, kea rah anterior, medial, dan latero posterior
·         Rahang Bawah
Pada rahang bawah amphibi hanya terdiri oleh duah buah tulang, yaitu os dentarium dan os angulo sphlenium (Anonim, 2008)
2.      Faring
3.      Esophagus
Setelah dari dari cavum oris, makanan menuju esofagus yang berupa saluran pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi alkalis  dan mendorong makanan masuk lambung. Berbentuk saluran pendek.
4.      Ventrikulus
Pada organ ini berbentuk seperti kantung, bila terisi makanan akan menjadi lebih lebar. Ventrikulus terdiri dari dua saluran, pertama adalah cardia yang berfungsi sebagai tempat masuknya esophagus, dan yang ketiga pylorus yang berbentuk lubang untuk menuju intestinum.
Pada dinding ventriculus ini terdapat kelenjar pencernaan makanan yang menghasilkan pepsin dan HCL. Pemasukan makanan dari ventrikulus ke duodenum diatur oleh m. sphincter pylori (Radiopoetro)
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan. Berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus. Bagian muka ventrikulus yang besar disebut cardiac,  sedang bagian posterior mengecil dan berakhir di pyloris.
Kontraksi dinding otot ventrikulus meremas makanan menjadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventrikulus yang mengandung enzim atau fermen, yang  merupakan katalisator. Tiap – tiap enzim mengubah sekelompok makanan menjadi ikatan – ikatan yang lebih sederhana. Enzim yang dihasilkan oleh ventrikulus dan intestinum terdiri atas pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak.
Di samping itu, ventrikulus juga menghasilkan asam klorida untuk mengasamkan bahan makanan. Mengasamkan bahan makanan berguna untuk membunuh mangsa dan membunuh kuman penyakit, mengingat mangsa katak adalah serangga atau hewan kecil lainnya yang mungkin masih hidup. Gerakan yang menyebabkan makanan berjalan dalam saluran disebut gerakan peristaltik.
Di dekat lambung, menempel pankreas yang berwarna kuning yang menghasilkan enzim untuk mencerna makanan.

5.      Intestinum tenue (usus)
Intestinum tenue terdiri dari :
Dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
Duodenum atau usus dua belas jari bagian usus ini kaya dengan sel-sel piala yang menghasilkan mucus, disini makanan diabsorbsi masuk kedalam systema portae hepatis, yaitu susunan venae yang membawa hasil-hasil pencernaan dari intestinum ke hepar sebelum kembali ke cor, dilanjutkan ke jejunum.
Di dalam usus terjadi penyerapan makanan oleh enzim yang dihasilkan pankreas.
Makanan masuk ke dalam intestinum melalui ventrikulus melalui klep pyloris.
Di dalam usus besar katak hanya terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa makanan. Bahan makanan yang merupakan sisa dalam intestinum mayor akan menjadi feses. Usus besar berakhir pada rektum dan akan menuju kloaka.

6.      Kloaka
Organ ini merupakan ujung dari saluran pencernaan atau muara dari saluran pencernaan. Organ ini sebenarnya mempunyai tiga fungsi, selain sebagi muara pencernaan, organ ini juga sebagai rongga kelamin dan rongga urin (Anonim, 2008)
b.      Pembedahan Kadal
Sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan daging). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1.      Rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masing-masing memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua,
2.      Esofagus (kerongkongan),
3.      Ventrikulus (lambung),
4.      Intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan. Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.
c.  Pembedahan kelinci
Sistem pencernaan makanan pada kelinci (Lepus nigricollis) terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di anus. Rongga mulut pada kelinci (Lepus nigricollis) dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada kelinci (lepus nigricollis) berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan (Brotowidjoyo, 1994).
Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam  duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari (Brotowidjoyo, 1994).

Kelompok Hydra
1.  Nurhudayah
2.  Muh Nasri
3.  Nursyamsi Nur
4.  Saipul Arif

Rabu, 15 Februari 2012

Uji Kandungan Zat Makanan


A.            Judul :
Uji Kandungan Nutrisi pada bahan Makana
n
B.            Tujuan :
Mempelajari cara mengaji keberadaan Glukosa, Karbohidrat, Protein, lemak, dan vitamin pada bahan makanan.
C.            Landasan Teori

Bahan makanan merupakan segala sesuatu yang dimakan manusia baik dalam bentuk padat maupun bentuk cairan. Bahan makanan dikatakan bergizi bila mengandung zat-zat makanan. Zat-zat makanan tersebut meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral
dan air.

Pada kehidupan sehari-hari, karbohidrat banyak ditemukan. Contohnya : didalam beras, jagung, gandum, kentang, umbi-umbian, dan gula. Karbohidrat didalam tubuh bermanfaat sebagai sumber energi. Kelebihan karbohidrat didalam tubuh dapat diubah menjadi senyawa organic lain, misalnya, glikogen. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.
Oleh karena itu, kami melakukan beberapa percobaan untuk mengetahui kandungan nutrisi yang ada pada bahan makanan.
D.           Tinjaun Pustaka
Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
1.             Lugol / kalium yodida, Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
2.             Benedict / fehling A dan Fehling B, Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
3.             Millon / Molisch / Biuret, Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4.             Sudan III / etanol / kertas buram, digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak
5.             Larutan Iodida dapat digunakan sebagai katalisator untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C
              E.         Metodologi Penelitian
a.              Alat :

1.    Rak tabung reaksi
2.    Tabung reaksi
3.    Penjepit tabung reaksi
4.    Pelat tetes
5.    Gelas kimia
6.    Pembakar spritus
7.    Berbagai bahan makanan , yaitu : tepung, putih telur, nasi tahu, gulali
8.    Kertas
9.    Reagen Benedict
10.    Larutan Biuret
11.    Larutan lugol/yodium
12.    Glukosa
13.    Kertas Buram/kertas Minyak

b.             Bahan:

1.    Gula halus
2.    Tepung kanji
3.    Nasi
4.    Ubi
5.    Roti
6.    Jeruk nipis
7.    Telur
8.    Tempe
9.    Tomat
10.         Vitamin c tablet
11.         Mentega
12.         Santan
13.         Minyak
14.         Air
15.         Kecap

                 F.        Laporan pengamatan
            Uji glukosa
Bahan :  Glukosa asli,biscuit,gula halus,air dan benedith
Proses :
a.     Siapkan 3 tabung reaksi.
b.    Tabung 1 dimasukkan air 10 m,lalu masukkan glukosa asli.
c.     Tabung 2 dimasukkan air 10 ml lalu masukkan gula halus.
d.    Tabung 3 dimasukkan air 10 ml lalu tambahkan biscuit sebanyak 5 ml
e.     Tetesi benedith pada semua tabung reaksi sebanyak 5 tetes kemudian panaskan
f.      Tunggu hingga perubahan terjadi.
Hasil percobaan :
“ Pada waktu 2 menit,glukosa asli mulai mengalami perubahan kemudian diikuti oleh biscuit dan gula pasir.gula halus dan glukosa berwarna kuning sedangkan biscuit terbagi 2 antara biscuit dan air. Awalnya gula halus + air + benedith berwarna putih kehijau-hijauan. 
Pada waktu 17 menit,gula halus berubah warna menjadi warna kuning kehijau-hijauan. Waktu 20 menit gula halus bertambah hijau dan glukosa juga berwarna kuning hijau.
Waktu 25 menit gula halus berwarna hijau,biscuit berwarna kuning pekat (Oranges).
Pada waktu 30 menit, glukosa tidak mengalami perubahan sedangkan Biskuit banyak mengandung glukosa dan berwarna merah bata. Gula halus tidak terlalu banyak mengandung glukosa sedangkan glukosa asli paling banyak mengandung glukosa dan berwarna hijau pekat.
Pada waktu 35 menit, biscuit berwarna oranges pekat (coklat) sedangkan glukosa berwarna hijau pekat dan gula halus berwarna hijau gelap. 
Pada waktu 50 menit gula halus berwarna coklat tua,glukosa berwarna coklat muda dan biscuit berwarna merah bata pekat.
            Uji protein
Bahan        :  Tempe, Air , putih telur ,kuning telur, biuret
Dalam uji protein digunakan 2 media yaitu dengan ditetesi dan dengan dipanaskan.
Proses       :
a.     Siapkan 6 tabung reaksi
b.    Haluskan tempe,putih telur dan kuning telur
c.     Masukkan tempe kedalam 2 tabung reaksi . Lakukan hal yang sama putih telur dan kuning telur.
d.    Tetesi larutan Biuret
e.     Panaskan 3 tabung yang berisi tempe, kuning telur dan putih telur.
f.      Tunggu hingga ada perubahan.
g.     3 tabung yang lain tidak dipanaskan, tunggu hingga ada perubahan
Hasil percobaan  :
Putih telur yang ditetesi biuret banyak mengandung protein dan tampak berwarna ungu. kuning telur yang ditetesi biuret sedikit mengandung protein dan tampak berwarna kuning keungu-unguan sedangkan tempe sedikit mengandung protein dan tampak berwarna putih keungu-unguan.


Putih telur yang dipanaskan

  •  Uji Karbohidrat
Bahan                     :  Ubi, Nasi , Roti, Larutan Yodium
Proses                   :
a.     Haluskan semua bahan ( ubi matang, ubi mentah ,nasi dan roti )
b.    Masukkan bahan yang tadi kedalam Pla Tetes,
c.     tetesi larutan Yodium.
d.    Tunggu hingga perubahan terjadi.
Hasil percobaan :
Nasi paling banyak mengandung karbohidrat. Ubi matang juga mengandung karbohidrat kemudian roti. Kanji juga mengandung sedikit karbohidrat kemudian ubi mentah yang kandungan karbohidratnya paling sedikit.

           Uji Lemak
Bahan               : Minyak kelapa, mentega, santan, kecap, kertas minyak.
Proses              :
a.       Tandai 4 bagian pada kertas minyak.
b.      Olesi setiap bagian dengan minyak kelapa, mentega, santan dan kecap.
c.       Lihat bayangan yang paling banyak mengandung lemak dibawah sinar matahari
Hasil percobaan :
Dari percobaan diatas membuktikan bahwa minyak paling banyak mengandung lemak kemudian mentega yang juga mengandung lemak dan santan yang mengandung sedikit lemak. Kecap tidak mengandung lemak.
 Kecap

Minyak

Mentega

                     Uji Emulsi Lemak
Bahan               :  Air, Minyak Kelapa, Alkohol
Proses              :
a.       Masukkan 5 ml air kedalam tabung reaksi.
b.      Masukkan 5 ml minyak kedalam tabung reaksi.
c.       Tetesi alkohol sebanyak 10 tetes kemudian kocok.
d.      Lihat perubahan yang terjadi.
e.       Tambahkan lagi 5 tetes alkohol.
Hasil Percobaan :
Dari percobaan pertama ketika diberi 10 tetesan alkohol menunjukkan bahwa air tidak dapat menyatuh dengan minyak sedangkan ketika ditambahkan 5 tetes alkohol, minyak menjedi terpecah. Minyak ini di emulsi oleh cairan limfa. Didalam tubuh,hal ini terjadi di Duodenum.

         Uji Vitamin
Bahan               : Vitamin , Air , Tomat, jeruk nipis dan Iodida
Proses              :
a.    Hancurkan vitamin sebanyak 10 butir.
b.   Masukkan vitamin , perasan tomat dan perasan jeruk nipis kedalam tabung reaksi
c.    Beri nama A untuk Vitamin, B untuk tomat dan C untuk jeruk nipis.
d.   Tambahkan o,5 ml air kedalam setiap tabung reaksi.
e.       Tetesi Iodida kedalam tabung reaksi tersebut hingga warnanya berubah seperti warna sebelum penetesan.
Hasil Percobaan :
Tabung A berubah warna setelah diberi 5 tetes Iodida. 
Tabung B berubah warna setelah diberi 56 tetes Iodida, dan tabung C berubah warna setelah diberi 100 tetes Iodida. 

 5 tetes Iodida


Tomat keriting 56 tetes

Jeruk Nipis 100 tetes

 
·         Uji Enzim Emilase
      Bahan              :  Air liur 30 mL, Tabung reaksi 2 buah, Larutan tepung Kanji 2 ml, Benedith, Yodium

      Proses              :

a.       Siapkan 30 ml air liur

b.      Pisahkan kedalam 2 tabung reaksi.

c.       beri nama A dan B.

d.      Tabung B dipanaskan selama 30 menit sedangkan tabung A tidak dipanaskan.

e.       Buat larutan kanji  sebanyak 2 ml dan masukkan kedalam 2 tabung.

f.       Beri nama A dan B untuk larutan kanji

g.      Gabungkan larutan kanji dan air liur

h.      pisahkan dalam 2 tabung.
i.        Beri nama A1 dan A2.

j.        Tetesi tabung A1 dengan Yodium  sebantak 2 tetes kemudian dikocok

k.      Tetesi tabung A2 dengan Benedith  sebanyak 2 tetes kemudian dikocok

l.        tunggu hingga perubahan terjadi.

m.    Setelah 30 menit Tabung B yang dipanaskan dimasukkan kedalam air hingga dingin.

n.      Masukkan Larutan kanji kedalam tabung B lalu bagi kedalam 2 tabung.

o.      Beri nama B1 Dan B2

p.      Tabung B1 ditetesi Yodium sebanyak 2 tetes

q.      Tabung B2 ditetesi Benedith sebanyak 2 tetes.

Hasil Percobaan :

LARUTAN
AIR LIUR YANG DIPANASKAN
AIR LIUR YANG TIDAK DIPANASKAN
YODIUM
UNGU
UNGU
BENEDITH
PUTIH KEBIRU-BIRUAN
PUTIH KEBIRU-BIRUAN

Air liur yang dicampur kanji dan diaduk
Air liur yang sudah dipanaskan 

·          Larutan Kanji

     
Air liur yang tidak dipanaskan


Air ludah yang dipanaskan 


Air ludah yang dicampur dengan larutan kanji
dan ditetesi yodium


Setelah air ludah yang dicampur dengan kanji
ditetesi dengan yodium lalu dikocok


      Pada saat tabung A1 (campuran air liur dan kanji ) ditetesi Yodium sebanyak 2 tetes warnanya berubah menjadi warna ungu

·         Pada saat tabung A2 ditetesi Benedith sebanyak 2 tetes warnanya berubah menjadi putih kebiru-biruan

·         Pada saat tabung B1  (air liur yang dipanaskan dicampur dengan kanji) ditetesi Yodium sebanyak 2 tetes warnanya berubah menjadi warna ungu

·         Pada saat Tabung B2 (air liur yang dipanaskan dicampur dengan kanji) ditetesi Benedith sebanyak 2 tetes berubah warna menjadi warna biru



     KELOMPOK HYDRA
1.  NURHUDAYAH
2.  NURSYAMSI NUR
3.  SAIPUL ARIF